Pendiri dan Pengasuh

Pendiri & Pengasuh
PP. Amanatul Ummah

Prof. Dr. K.H Asep Saifuddin Chalim, M.Ag. (lahir : Majalengka, 16 Juli 1955) adalah seorang tokoh Muslim Indonesia,  ketua PERGUNU (Persatuan Guru-guru Nahdlatul Ulama) Indonesia[1]. Beliau juga seorang guru besar bidang Sosiologi oleh Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Pengukuhannya menjadi sorotan karena dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo. Beliau merupakan anak bungsu dari KH. Abdul Chalim, salah satu pendiri Nahdlatul Ulama asal MajalengkaJawa Barat. Beliau juga pendiri sekaligus pengasuh pondok pesantren Amanatul Ummah Surabaya, Majalengka, Mojokerto, dan Banyuwangi. Pesantrennya menjadi sorotan karena sering dihadiri tamu besar, baik dari dalam maupun luar negeri.

Penghargaan

Prof. Dr. KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur, mendapat penghargaan utama sebagai “pemimpin visioner dan inspiratif”. Penghargaan utama itu diberikan oleh koran HARIAN BANGSA saat merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 di kantor barunya di Jalan Cipta Menanggal I/35 Surabaya, Selasa (1/3/2022).[2]

Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Prof DR KH Asep Saifuddin Chalim, mendapat penghargaan tokoh pendidikan islam. Penghargaan itu diraihnya dari lembaga Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) Awards dengan kategori Tokoh Pendidikan Islam Kultural Jatim 2021. Penyerahan bantuan dilakukan langsung oleh pengurus ARCI kepada Asep Saifuddin, diIKHAC Bendungan Jati, pada Jumat malam 7 Mei 2021 kemarin. [3]

Peranan di Nahdatul Ulama

Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim., MA merupakan keturunan dari seorang Kiai. Hal ini dapat dilihat dari ayahandanya Kiai Abdul Chalim yang banyak disinggung dan dihubungkan dengan berdirinya NU. Karena Kiai Abdul Chalim adalah seorang tokoh nasionalis yang banyak membantu para pendiri NU yakni KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Wahab Chasbullah.

Kiai Asep juga bukan merupakan sosok pemimpin yang otoriter. Yang hanya mementingkan kepentigan pribadi dari pada kelompok dan hanya mementingkan keputusan pribadi. Namun beliau adalah sosok pemimpin yang demokratis yang mementingkan tujuan bersama agar tercapainya tujuan secara maksimal.[4]

Kehidupan pribadi

Kiai Asep menikah dengan Alif Fadhilah dan dikaruniai sembilan orang anak, yakni Muhammad Al Barra (kini menjabat sebagai wakil bupati Mojokerto), Imadatus Solichah, Siti Musirroh, Muhammad Habiburrahman , Muhammad Ilyas, Zahrotul, Muhammad Abdul Chalim Sayyid Dhuha, Habiburrahman dan Gus Barra juga dikenal memiliki banyak orang dan dia juga aktif berpolitik sebagai Wakil Bupati Mojokerto.[5]

Referensi

  1. ^ Budi author, Budi author (19-11-2020). “Biografi Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim., MA”web berita. Diakses tanggal 19-11-2020.
  2. ^ mma author, mma author (2022-03-01). “Kiai Asep Dapat Penghargaan sebagai Pemimpin Visioner dan Inspiratif”web berita. Diakses tanggal 2022-03-01.
  3. ^ Andi author, Andi author (2021-05-08). “Peduli Terhadap Perkembangan Pesantren, Kiai Asep Diganjar Penghargaan Tokoh Pendidikan Islam oleh ARCI”web berita. Diakses tanggal 2021-05-08.
  4. ^ Budi author, Budi author (2020-11-19). “Biografi Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim., MA”web berita. Diakses tanggal 2020-11-19.
  5. ^ Karina Norhadina, Karina Norhadina (2021-02-25). “Anak Terpilih jadi Pejabat, Pendiri Ponpes Amanatul Ummah Tolak Campur Tangan Pemerintah”web berita. Diakses tanggal 2021-02-25.